Kolam Ikan

Amel merengut kesal. Buku komik yang sedang dibacanya pun dilempar hingga mengenai lemari pakaiannya.Amel jadi kesal setelah tadi sepulang sekolah, mama memberitahu akan mengajaknya ke rumah Tante Tuti sore nanti. Hu-uh Amel paling kesal kalau diajak kesana karena ada Lala, anak perempuan Tante Tuti yang sebaya dengannya. Lala sangat sombong. Kalau Amel jarang diajak bicara, jarang tersenyum. Mungkin karena dia anak tunggal dan orang tuanya sangat kaya. Itulah yang membuat Lola sangat sebal jika diajak. Seperti hari ini. Tiba-tiba suara mamanya terdengar dari balik pintu kamar. Mel, sudah siap belum ke rumah Tante Tuti? Amel membuka pintu kamarnya, ma, Amel nggak ikut deh. Mata mama langsung mendelik,"Kamu harus ikut! Amel jadi ciut nyalinya. Ia tahu jika mamanya begitu,artinya suatu keharusan. Dengan sangat malas, Amel mandi dan berganti dengan celana panjang dan kaus kesayangannya. Akan tetapi, saat mama melihatnya, ia disuruh menggantinya dengan rok. Amel memang agak tomboi. Ia lebih senang pake celana pendek atau celana panjang dan kaus daripada rok. Kecuali jika seragam sekolah tentunya. Ketika tiba disana Tante Tuti langsung menyambutnya. Aduh kok cemberut sich? Ayoh masuk. Seperti biasa Amel lansung menuju ke kolam ikan koi. Akan tetapi Amel kaget ketika melihat kolam itu kosong. Tak ada ikan satupun aneh ya? ikannya habis dijual Adam. Adam itu adiknya Lala. Oh yasudah!

Just Care

Usai menonton acara televisi kesayanganku, aku berniat mengerjakan pekerjaan rumah. Akan tetapi, aku baru ingat akan menelepon Clearita, sahabatku. Halo Clear, sudah bikin pe-er? tanyaku setelah yakin sahabatku itu yang mengangkatnya.. Belum. Rasanya kok malas sekali ya. Kamu sudah mengerjakan? Clearita balik bertanya. Belum. Kita sama, kataku sambil tertawa. Clearita juga tertawa. Lalu kami ngobrol tentang mal, mode, dan acara-acara kesayangan kami. Pokoknya seru sekali. Eh, tau nggak di butik dekat mal yang biasa kita jalan itu, bajunya bagus-bagus lho

BERSAMBUNG